Daerah Pariaman adalah daerah Pesisir pantai. Daerah Pesisir pantai ini sangat cocok dimanfaatkan sebagai daerah budidaya kelapa (Cocos nucifera). Kelapa (Cocos nucifera) adalah salah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan (Arecaceae). Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna. Pohon kelapa mempunyai batang yang tunggal atau tidak bercabang-cabang dengan ketinggian pohonnya di daerah Pesisir mencapai 30 m.
Pohon Kelapa
Berikut beberapa manfaat kelapa yaitu, (1) batangnya, dimanfaatkan manusia sebagai kayu mutu menengah; (2) Tandan bunganya, dimanfaatkan manusia sebagai hiasan dalam upacara-upacara tertentu; (3) akarnya, dapat dimanfaatkan manusia sebagai pembuatan kerajinan, (4) buahnya, dinilai sebagai bagian kelapa yang paling bernilai ekonomi.
Banyaknya pohon kelapa di Pariaman, juga menimbulkan masalah bagi masyarakat dalam memetik buahnya. Hal ini disebabkan karena pohonnya yang tinggi dan terlebih lagi mempunyai batang yang tunggal sehingga akan sangat sulit bagi manusia untuk memanjat pohon kelapa. Salah satu jalan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memanfaatkan tenaga binatang yaitu monyet atau baruak (Macaca nemestrina) menurut istilah masyarakat Pariaman.
Untuk membuat beruk lihai dalam memetik kelapa, tentu sang beruk membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menguasai cara-cara memetik kelapa serta cara untuk dapat menentukan kriteria kelapa yang memenuhi syarat untuk dipetik. Dalam hal ini, pawang yang bertugas dalam melatih beruk harus mempunyai kesabaran serta pengalaman untuk membuat beruk lihai dalam memetik kelapa.
Baruak Piaman
Langkah utama dalam melatih beruk yaitu pertama yang harus dilakukan si pawang adalah mengikat kelapa dengan tali di sebuah kayu ukuran 1 meter yang kemudian diletakkan di batang pohon kelapa. Beruk lalu diminta mengambil kelapa tersebut dari tempat yang paling rendah. Jika berhasil, berilah beruk hadiah, misalnya permen, kue, telur setengah matang, dll agar ia lebih semangat dan termotivasi untuk mengambil kelapa. Letak kelapa terus ditinggikan hingga di lokasi yang paling tinggi. Cara ini harus terus diulang selama dua pekan hingga beruk memahami tugasnya.
Baruak yang sedang memetik kelapa
Pelatihan tersebut dapat dijadikan arena wisata untuk para wisatawan yang mencintai alam dan mencintai binatang. Karena, memang, tidak sembarangan orang yang dapat melatih beruk hingga lihai dalam memetik kelapa. Untuk itu, para pawang dapat membuka beberapa penangkaran, dimana penangkaran tersebut dapat dijadikan sebagai arena wisata. Pawang dapat menjelaskan kriteria beruk yang dapat dijadikan pemetik kelapa, umur beruk yang dapat dilatih sebagai pemetik kelapa, hal yang disukai beruk, hal yang tidak disukai beruk, sifat-sifat beruk, asal beruk yang dapat dijadikan pemetik kelapa, dll. Sehingga penangkaran ini diminati dan disenangi para wisatan.
Keuntungan dari adanya penangkaran ini cukup banyak, seperti mengenalkan budaya masyarakat Pariaman; memberi pengetahuan pada masyarakat awam; hemat, karena pembangunan penangkaran ini cukup mudah, serta mengangkat ekonomi masyarakat umum karena mereka dapat berjualan di sekitar penangkaran. Untuk fasilitas, dapat dibangun masjid di sekitar penangkaran untuk masyarakat yang memeluk agama islam yang ingin melaksanakan kewajibannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar